Langsung ke konten utama

Cecil dan Sang Idola


Cecil punya idola. Idolanya adalah EXO, boyband dari Korea. Cecil punya poster, buku, dan segala hal tentang EXO. Tapi gara-gara EXO, Cecil jadi dihukum oleh ibu guru. Karena EXO juga, Cecil jadi lupa mengerjakan PR.

Bukan salah EXO sebenarnya, hanya saja karena menggemari EXO, Cecil jadi lupa waktu. Suatu hari Cecil menemukan poster EXO di kamarnya sobek. Cecil marah sekali. Adiknya, Dirly, yang membuat poster itu robek. Untunglah ayah menyulap poster itu menjadi istimewa. Apa istimewanya?

Suatu hari, Cecil mendengar kalau EXO akan konser di Jakarta. Wah, tentu saja Cecil ingin sekali menontonnya. Cecil pun meminta izin kepada orangtuanya. Inilah kesempatan Cecil untuk bertemu idolanya. Tapi ternyata ayah dan ibu punya pemikiran berbeda. Tapi Cecil tidak menyerah, ia mengajukan permohonan agar kado ulang tahunnya adalah tiket menonton konser EXO.

Apa kamu juga punya idola seperti Cecil? Buku ini bisa membuat kamu mendapatkan pencerahan seperti Cecil. Mempunyai idola itu boleh, tapi tidak lantas jadi melupakan segalanya.

Judul                          : Me Love EXO
Penulis                        : Iwok Abqary & Dhabith Aufa Abqary
Penerbit                      : Noura Books
Tahun Terbit             : Cetakan ke-1, Mei 2015
Tebal Buku                : 124 Halaman

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Seorang Anak Punya Ibu Tiri dan Ibu Kandung

"Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja..." Itu lirik lagu kan ya? Lirik lagu yang sudah familiar di telinga kita. Sehingga anggapan tentang ibu tiri itu selalu jahat juga seperti sesuatu yang mutlak. Belum lagi banyak cerita-cerita rakyat yang berkisah tentang kejamnya ibu tiri. Sebut saja Bawang Merah Bawang Putih, atau kalau dari daratan eropa ada yang namanya Cinderella. Kisah-kisah tersebut juga mampir di telinga anak-anak zaman sekarang. Sama saja lah dengan anak-anak zaman saya dulu yang beranggapan ibu tiri itu kejam binti jahat. Maka sebuah novel anak yang berjudul Aku Sayang Bunda, mendobrak pemikiran-pemikiran tersebut. Terlebih dengan sasarannya yang ditujukan untuk anak-anak.

Kalap Buku (Penimbun atau Pembaca?)

Akhir tahun kemarin saya meniatkan untuk tidak membeli buku dulu sampai bulan maret. Boro-boro sampai bulan maret, baru awal januari saja saya sudah beli 2 buku di Gramedia Balikpapan. Citra Rashmi dan Metropolis. Dann trus kesengsem dengan promo salah satu teman penulis saya kak Adya Pramudita yang menjual buku beliau dengan tawaran khusus free ongkir seluruh Indonesia. Wuiiih, saya nggak pengin dong melewatkan kesempatan itu. Apalagi beli di penulisnya langsung bisa dapat ttd. Akhirnya beli lah saya buku itu. Niatan buat puasa beli buku tinggal isapan jempol belaka. Tapi, saya masih berniat tuh untuk menahan beli buku. Tapi, pas minggu kemarin saya ke Balikpapan dan selalu menyempatkan mampir di Gramedia, pandangan saya langsung tertuju pada promo buku murah dengan embel-embel 'buku murah dari 5000 s/d 20000' dan 'buku murah dari 10000 s/d 50000'. 

In a Blue Moon - Ilana Tan

Membaca buku yang belum beredar di toko buku itu rasanya sesuatu. Apalagi bukunya banyak ditunggu para fans penulis tersebut. Ada sensasi rasa senang ketika melahapnya. Terima kasih buat ka Fitri Gita Cinta yang sudi meminjamkannya ;-) In a Blue Moon adalah karya terbaru dari Ilana Tan. Buku yang saya baca berstatus Contoh Cetakan dan Tidak untuk dijual. Seperti karya Ilana Tan sebelumnya, unsur romance yang kental tetap menjadi ciri khas Ilana Tan dalam karya teranyarnya ini. Lucas Ford harus menerima perjodohan yang dicetuskan oleh sang kakek. Ketika Lucas bertemu dengan tunangannya itu, Lucas kaget karena dia sudah mengenal gadis itu sebelumnya. Sophie Wilson bukan orang baru dalam kehidupan Lucas, mereka pernah saling mengenal saat masih duduk di bangku SMA. Kakek Lucas pun senang mengetahui cucunya sudah mengenal dengan seseorang yang dia ingin jodohkan. Namun, Sophie menegaskan sesuatu, “Kami hanya bersekolah di SMA yang sama. Tidak bisa dibilang berteman.”