Langsung ke konten utama

Ketika Seorang Anak Punya Ibu Tiri dan Ibu Kandung



"Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja..."

Itu lirik lagu kan ya? Lirik lagu yang sudah familiar di telinga kita. Sehingga anggapan tentang ibu tiri itu selalu jahat juga seperti sesuatu yang mutlak. Belum lagi banyak cerita-cerita rakyat yang berkisah tentang kejamnya ibu tiri. Sebut saja Bawang Merah Bawang Putih, atau kalau dari daratan eropa ada yang namanya Cinderella.

Kisah-kisah tersebut juga mampir di telinga anak-anak zaman sekarang. Sama saja lah dengan anak-anak zaman saya dulu yang beranggapan ibu tiri itu kejam binti jahat.
Maka sebuah novel anak yang berjudul Aku Sayang Bunda, mendobrak pemikiran-pemikiran tersebut. Terlebih dengan sasarannya yang ditujukan untuk anak-anak.


Adalah Nayla, seorang anak berusia 9 tahun yang dibuat bingung ketika seorang temannya menyebutkan kalau bunda Aida, bunda yang selama ini Nayla kenal sebagai bundanya bukan bunda betulan. Dalam hidup Nayla, dia hanya mengenal satu bunda. Bunda Aida. Lalu kenapa kemudian Wati menyebut bunda Aida bukan bunda betulan? Siapakah Bunda betulan Nayla yang dikatakan Wati masih hidup?

Rasa penasaran menuntun Nayla untuk bertanya pada ayah dan bundanya. Ayahnya pun merasa sudah saatnya Nayla tahu hal yang sebenarnya, bahwa ada bunda lain dalam hidup Nayla. Bunda betulan seperti yang dikatakan Wati. Bunda betulan yang ditemui Nayla tidak seperti Bunda Aida, bunda yang dikenal Nayla selama ini. Apalagi ada nenek yang suka marah-marah yang membuat Nayla takut.

Aku Sayang Bunda adalah novel anak yang bercerita tentang ibu tiri, tapi ibu tiri yang sangat baik. Bahkan sangat dirindukan Nayla ketika dia sudah bertemu dengan ibu kandungnya.
Pesan yang disampaikan di novel anak ini kalau ibu tiri itu tak selalu jahat sungguh sebuah pesan yang sangat bagus. Dan ada beberapa pelajaran lagi yang didapat ketika membaca novel ini. Menerangkan tentang sakit jiwa pada anak kecil dan juga untuk memulai segala sesuatu dengan basmalah seperti yang dicontohkan Nayla.
***


Identitas Buku :

Judul : Aku Sayang Bunda
Penulis : Nurhayati Pujiastuti
Penyunting Bahasa : Ririen Djoemadi
Desain Sampul : Kak Andhi
Penerbit : Lintang Indiva (Kelompok Penerbit Indiva Media Kreasi)
Tahun Terbit : 2011 (Cetakan Pertama)
Tebal : 96 Halaman

Komentar

  1. Aku juga punya buku ini, Yant..
    Buku ini meraih penghargaan sebagai buku cerita anak terbaik di IBF tahun berapa gt..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buku ini ya, Mbak yang dapat penghargaan? Bukan buku satunya yang judulnya Kakakku Tersayang? Soalna di cover Kakakku Tersayang ada tulisan Peraih IKAPI-IBF Award 2012 kategori fiksi anak terbaik. Sementara buku ini di covernya nggak tertulis apa2...

      Hapus
    2. Kok bisa dicetak di covernya? apa itu yg cetak ulang? Kalau award IBF itu bukannya bukunya dah terbit dulu, baru diikutsertakan dlm kontes penjuriannya ya? Sepengetahuanku sih, buku ini menang. Coba tanya Mbak Afra deh, atw ke penulisnya langsung, kan dia cik gu-nya Yanti..

      Hapus
    3. Mbaaaak... Iya bener. Ynt ga teliti euy. Hihihi... DI Kakakku Tersayang ditulis kalau penulisnya peraih penghargaan IBF. Berarti emang buku ini yang menang. Maaap ya mbak....
      Buku yang ada di ynt yg ini udah cetakan 3 :D

      Hapus
  2. Balasan
    1. Bisa dibeli di tokobukuafra.com mak. Murmer. Tapi lagi ada masalah sepertinya tokobukuafra.com nya :D

      Hapus
  3. Balasan
    1. Saya baru2 aja nih mbak suka baca buku anak :)

      Hapus
  4. bagus ya idenya. Tapi kok jadi ibu kandungnya ya yang jahat...hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak jahat kok mbak ibu kandungnya. Yang jahat neneknya. Ibu kandungnya sakit :(

      Hapus
  5. Mbaaaak, njenengan ini bikin penapsaran kalo bikin ripiew buku. Hihihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakaka... Menularkan semangat membaca buku, Mas Dani :D

      Hapus
  6. Salam kenal saya Pradana penulis buku "Praktis dan Mandiri Bahasa Jepang" terbitan Andi Offset, sekaligus pemilik Hon Book Store.

    Silahkan dapatkan buku2 terbaru terbitan tahun 2015. Dan dapatkan diskonnya.

    http://goo.gl/muzD8w

    Silahkan kunjungi balik dan tinggalkan jejak alias komentar.

    -Hon Book Store-

    BalasHapus

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda

Postingan populer dari blog ini

Ketika Anak Kecil Jadi Pengusaha

   Dalam membaca buku anak, saya lebih suka membaca buku anak yang ditulis orang dewasa. Walaupun ketika membacanya, kadang tercetus dalam benak saya, kalau si anak yang menjadi tokoh itu kadang terlalu dewasa melebihi usianya. Tapi, toh namanya anak-anak zaman sekarang ya, Bok. Saya aja sering takjub dengan celutukan adek sepupu saya yang berusia 5 tahun. Kadang celutukannya udah kayak orang gede aja.    Saat membaca Reisha Si Pengusaha Cilik saya juga beberapa kali merasa, ih, ini omongan Reisha kok nggak seperti anak kelas 1 SD. Tapi, ternyata keheranan itu tidak hanya terjadi pada saya. Mamanya Reisha aja suka takjub dengan kata-kata yang keluar dari mulut Reisha. Semisal nih waktu Reisha berkata : “Aku punya rival dagang, Ma.” Mama pun dengan ketakjubannya berujar dalam hati. Rival? Di mana pula bocah kecil itu mendengar kata tersebut? (Hal 50)    Ada penjelasan di narasi juga yang menurut saya sedikit terlalu dewasa untuk ukuran buku anak. Seperti ketika menjelaskan tent

Novel yang Berkisah Tentang Poligami

Kebahagiaan dalam pernikahan adalah harapan setiap insan yang menikah. Mereka berharap pasangan dalam hidupnya adalah yang pertama dan terakhir serta hanya maut yang bisa memisahkan. Hal itu juga dialami oleh Arini. Arini yang menyenangi dunia dongeng selalu menganggap hidupnya pun akan berakhir bahagia seperti dongeng-dongeng yang selama ini ia ketahui. Happily Ever After. Semuanya semakin sempurna saat Arini menemukan sang pangeran yang membangun istana cinta bersamanya. Pras, adalah lelaki baik hati itu. Bersama Pras, Arini dikaruniai tiga anak-anak yang cerdas. Karier Arini sebagai penulis pun terus berjalan.