Langsung ke konten utama

Mengambil Hikmah dari Yang Kedua

                Setiap orang tentu menginginkan kalau pernikahan yang ia jalani adalah pernikahan pertama dan satu-satunya dalam kehidupannya. Namun, bagaimana jika setelah sekian tahun berjalan keresahan dan ketidaknyamanan terus mengiringi jalannya pernikahan? Apalagi dengan minusnya kelakuan pasangan dan juga hadirnya seseorang yang membuat resah dan nyaman secara bersamaan?

            Vienna Ariestanti harus menghadapi kenyataan kalau ia tidak bisa memberikan keturunan kepada suaminya kelak. Dalam takdir hidupnya itu, hanya satu orang yang bersedia menikah dengannya yaitu Haris. Haris yang juga tetangganya mengetahui kenyataan yang menimpa Vienna. Tapi, bukan berarti Haris menerima dengan lapang dada apa yang dialami Vienna. Dalam pertengkaran mereka sering terselip Haris menyampaikan kekurangan Vienna tersebut dan hanya Haris yang mau menerima Vienna sebagai seorang istri.


            Suatu hari ada sebuah festival menyanyi, Vienna yang bersuara bagus pun mengikutinya. Siapa sangka Vienna ternyata berhasil menyabet juara kedua. Sementara juara pertama berhasil dimenangkan seorang pria bernama Dave. Dave dan Vienna pun kemudian dipasangkan menjadi pasangan duet untuk mengikuti festival song couple di Singapura. Mereka berhasil menang dan kemudian hidup Vienna berubah.

            Vienna yang dulu hanya ibu rumah tangga biasa kini berubah menjadi selebritas. Menghadapi pertunjukan satu demi satu berduet dengan Dave. Sementara Haris, karena pekerjaannya tak menentu ingin mempunyai usaha sendiri dengan menggunakan modal dari kerja keras Vienna. Hal ini lah yang merisaukan Vienna. Di satu sisi Vienna enggan jika hasil kerja kerasnya dipakai Haris dengan tidak memperhitungkan untung rugi, investasi di sana sini dengan dalih untuk kehidupan mereka nantinya. Di sisi lain, Vienna seperti tak berkutik karena jika ia membantah Haris, maka kenyataan akan kekurangan Vienna akan kembali terlontar dari lisan Haris. Hal yang ia bayangkan saja sudah membuat ia sakit hati.

            Kemudian kebaikan Dave juga merisaukan Vienna. Vienna seolah tak bisa mendustai hati nuraninya kalau segala perhatian Dave adalah hal yang ia inginkan dilakukan oleh Haris sebagai pasangan sahnya. Namun, Haris tak pernah memberikan hal itu. Vienna mencoba membangun banteng pertahanan agar hatinya tidak terpesona pada Dave. Tapi bisakah karena mereka terus bersama walau dengan alasan pekerjaan?

            Yang Kedua adalah novel karya Kak Riawani Elyta yang lagi-lagi melibatkan dua tokoh pria dan satu tokoh wanita di dalamnya. Hahaha… Sungkem dulu sama penulisnya.

Sebenarnya saat membacanya saya merasa ada ketidakadilan yang diterima Haris. Seolah-olah segala keburukan ada pada sisi Haris, tentu saja tak imbang dengan karakter Dave. Namun, saat saya memikirnya ulang, ada juga kok sisi baiknya Haris. Setidaknya Haris tidak selingkuh. Hehehe….

            Satu hal yang menjadi pelajaran penting yang saya ambil dari novel ini adalah agar tidak mudah menghakimi kehidupan seseorang, terutama selebritas yang seringnya privasi mereka diumbar di khalayak dalam berbagai media. Namun, seberapa banyak kehidupan mereka yang kita ketahui? Seperti cerita Vienna. Kalau semisal kisah Vienna ini nyata dan kita hanya mendengar dan membaca cerita hidupnya dari media, bisa jadi kita akan memvonis Vienna terlibat skandal dengan teman duetnya dan hal-hal lainnya. Tanpa kita pernah tahu bagaimana kehidupan Vienna yang sebenarnya, apa yang terjadi di balik pernikahannya.

            So, tahan lisanmu, Yanti. Apalagi kamu pernah merasakan betapa tak nyamannya saat orang yang tak mengenalmu tiba-tiba melontarkan hal-hal yang menghakimi perilakumu tanpa pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Eh, lho? Kok mendadak curcol? :p

Judul               : Yang Kedua
Penulis             : Riawani Elyta
Editor              : Widyawati Oktavia
Penerbit           : Bukune
Tahun Terbit    : 2012
Tebal Buku      : vi + 250 Halaman


Komentar

  1. kirain yg keduanya itu yg wanita..kan biasanya gitu ya. ternyata saya salah ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya. Biasanya gitu ya mbak. Ini beda. Di antara dua pria :D

      Hapus

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda

Postingan populer dari blog ini

Ketika Seorang Anak Punya Ibu Tiri dan Ibu Kandung

"Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja..." Itu lirik lagu kan ya? Lirik lagu yang sudah familiar di telinga kita. Sehingga anggapan tentang ibu tiri itu selalu jahat juga seperti sesuatu yang mutlak. Belum lagi banyak cerita-cerita rakyat yang berkisah tentang kejamnya ibu tiri. Sebut saja Bawang Merah Bawang Putih, atau kalau dari daratan eropa ada yang namanya Cinderella. Kisah-kisah tersebut juga mampir di telinga anak-anak zaman sekarang. Sama saja lah dengan anak-anak zaman saya dulu yang beranggapan ibu tiri itu kejam binti jahat. Maka sebuah novel anak yang berjudul Aku Sayang Bunda, mendobrak pemikiran-pemikiran tersebut. Terlebih dengan sasarannya yang ditujukan untuk anak-anak.

Ketika Anak Kecil Jadi Pengusaha

   Dalam membaca buku anak, saya lebih suka membaca buku anak yang ditulis orang dewasa. Walaupun ketika membacanya, kadang tercetus dalam benak saya, kalau si anak yang menjadi tokoh itu kadang terlalu dewasa melebihi usianya. Tapi, toh namanya anak-anak zaman sekarang ya, Bok. Saya aja sering takjub dengan celutukan adek sepupu saya yang berusia 5 tahun. Kadang celutukannya udah kayak orang gede aja.    Saat membaca Reisha Si Pengusaha Cilik saya juga beberapa kali merasa, ih, ini omongan Reisha kok nggak seperti anak kelas 1 SD. Tapi, ternyata keheranan itu tidak hanya terjadi pada saya. Mamanya Reisha aja suka takjub dengan kata-kata yang keluar dari mulut Reisha. Semisal nih waktu Reisha berkata : “Aku punya rival dagang, Ma.” Mama pun dengan ketakjubannya berujar dalam hati. Rival? Di mana pula bocah kecil itu mendengar kata tersebut? (Hal 50)    Ada penjelasan di narasi juga yang menurut saya sedikit terlalu dewasa untuk ukuran buku anak. Seperti ketika menjela...

Kalap Buku (Penimbun atau Pembaca?)

Akhir tahun kemarin saya meniatkan untuk tidak membeli buku dulu sampai bulan maret. Boro-boro sampai bulan maret, baru awal januari saja saya sudah beli 2 buku di Gramedia Balikpapan. Citra Rashmi dan Metropolis. Dann trus kesengsem dengan promo salah satu teman penulis saya kak Adya Pramudita yang menjual buku beliau dengan tawaran khusus free ongkir seluruh Indonesia. Wuiiih, saya nggak pengin dong melewatkan kesempatan itu. Apalagi beli di penulisnya langsung bisa dapat ttd. Akhirnya beli lah saya buku itu. Niatan buat puasa beli buku tinggal isapan jempol belaka. Tapi, saya masih berniat tuh untuk menahan beli buku. Tapi, pas minggu kemarin saya ke Balikpapan dan selalu menyempatkan mampir di Gramedia, pandangan saya langsung tertuju pada promo buku murah dengan embel-embel 'buku murah dari 5000 s/d 20000' dan 'buku murah dari 10000 s/d 50000'.