Langsung ke konten utama

Wishful Wednesday [4] : Bukan Cinderella - Ifa Avianty

Rabu lagiiii.... Rabu pertama dengan harga bbm di tanah air tercinta 8500. Semoga harga buku enggak naik. Semoga pajak penulis dihapuskan. Semoga ongkos kirim buku juga enggak naik. Semoga honor dan royalti penulis naik.. *banyak permohonan*

Dan ini juga rabu pertama saya menggunakan kartu Halo. Weekekekeke.... Jadi, seperti curhatan saya kemarin itu saya kehabisan kuota internet terlalu dini. Semua itu karena jaringan si tiga yang biasanya kencang berlari sekarang lambaaat sekali. Jadi deh saya pakai wifi, bukan pakai paket data di hape.

Suami saya yang baik hatinya itu iba juga melihat istrinyaa tidak leluasa berselancar di dunia maya. Karena itu dia menawarkan saya ganti simcard dengan Halo Hybrid. Yang paket 50 ribu sebulan dengan paket data 2 GB + gratis nelpon 60 menit dalam sebulan + paket sms 100 sebulan. Yang free.. kalau lebih ya bayar :D

Saya jarang sih nelpon2an dan sms2an. Nelpon mama biasanya juga mama yang nelpon duluan, jadinya seperti paket itu cukup buat saya. Kita lihat nanti yaa...


Kembali ke Taufik Hidayat, eh ke topik utama... Jadiii... Buku yang saya inginkan minggu ini adalaaaaah........ 

Bukan Cinderella karya terbaru Mbak Ifa Avianty.



Belum terbit sih, mungkin katanya terbitnya bulan depan. Ini novel sudah pernah tayang di cerbungnya majalah Ummi. Saya juga udah baca sih sampai finish tapi tetap pengin bukunya karena biasanya di buku Mbak Ifa ada nama saya tertulis di ucapan terima kasih. Hahaha.... Semoga di buku kali ini ada juga. Kalau enggak ada? Hiks hiks aja *sungkem sama Mbak Ifa* :D

Jadi ini cerita tentang pernikahan Laili dan Andra. Konfliknya? Ya ada dunk konfliknya. Nanti insyaAllah saya review kalau udah baca novelnya ya...

Sebenarnya saya bertekad buat enggak belanja buku sampai tahun depan, tahun depan kan sisa hitungan minggu aja. Tapi kalau buku ini terbit saya mau langsung beliiii... Hahaha.... Pengecualian deh kalau untuk novel ini *kedip-kedip ke suami.. Beliin yaaaaa.... ;-)*



Kalau kamu, apa buku yang kamu inginkan?


  • Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  • Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  • Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  • Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Komentar

  1. Balasan
    1. Covernya cakep yaa, Mak. Ceritanya juga manisss... :D

      Hapus
  2. Wah, jadi pengin juga namanya selalu ada di buku *salah fokus
    Semoga terwujud ya, Kak! Salam kenal ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihihi.... Sumringah deh saya kalau ada nama saya di buku. Pengin nunjukin ke semua orang. Ini loh nama saya. Hehehe.... Salam kenal juga :D

      Hapus
  3. Aku juga baca di Ummi tapi blm sampai ending sdh nggak langganan. Makanya pinisirin bingit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau cerbung emang bikin gregetan ya mbak Rini ngikutinnya :D enak baca novelnya, langsung selesai :D

      Hapus
  4. Covernya bagus.
    Semoga terkabulkan

    BalasHapus

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda

Postingan populer dari blog ini

Ketika Seorang Anak Punya Ibu Tiri dan Ibu Kandung

"Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja..." Itu lirik lagu kan ya? Lirik lagu yang sudah familiar di telinga kita. Sehingga anggapan tentang ibu tiri itu selalu jahat juga seperti sesuatu yang mutlak. Belum lagi banyak cerita-cerita rakyat yang berkisah tentang kejamnya ibu tiri. Sebut saja Bawang Merah Bawang Putih, atau kalau dari daratan eropa ada yang namanya Cinderella. Kisah-kisah tersebut juga mampir di telinga anak-anak zaman sekarang. Sama saja lah dengan anak-anak zaman saya dulu yang beranggapan ibu tiri itu kejam binti jahat. Maka sebuah novel anak yang berjudul Aku Sayang Bunda, mendobrak pemikiran-pemikiran tersebut. Terlebih dengan sasarannya yang ditujukan untuk anak-anak.

Kalap Buku (Penimbun atau Pembaca?)

Akhir tahun kemarin saya meniatkan untuk tidak membeli buku dulu sampai bulan maret. Boro-boro sampai bulan maret, baru awal januari saja saya sudah beli 2 buku di Gramedia Balikpapan. Citra Rashmi dan Metropolis. Dann trus kesengsem dengan promo salah satu teman penulis saya kak Adya Pramudita yang menjual buku beliau dengan tawaran khusus free ongkir seluruh Indonesia. Wuiiih, saya nggak pengin dong melewatkan kesempatan itu. Apalagi beli di penulisnya langsung bisa dapat ttd. Akhirnya beli lah saya buku itu. Niatan buat puasa beli buku tinggal isapan jempol belaka. Tapi, saya masih berniat tuh untuk menahan beli buku. Tapi, pas minggu kemarin saya ke Balikpapan dan selalu menyempatkan mampir di Gramedia, pandangan saya langsung tertuju pada promo buku murah dengan embel-embel 'buku murah dari 5000 s/d 20000' dan 'buku murah dari 10000 s/d 50000'. 

In a Blue Moon - Ilana Tan

Membaca buku yang belum beredar di toko buku itu rasanya sesuatu. Apalagi bukunya banyak ditunggu para fans penulis tersebut. Ada sensasi rasa senang ketika melahapnya. Terima kasih buat ka Fitri Gita Cinta yang sudi meminjamkannya ;-) In a Blue Moon adalah karya terbaru dari Ilana Tan. Buku yang saya baca berstatus Contoh Cetakan dan Tidak untuk dijual. Seperti karya Ilana Tan sebelumnya, unsur romance yang kental tetap menjadi ciri khas Ilana Tan dalam karya teranyarnya ini. Lucas Ford harus menerima perjodohan yang dicetuskan oleh sang kakek. Ketika Lucas bertemu dengan tunangannya itu, Lucas kaget karena dia sudah mengenal gadis itu sebelumnya. Sophie Wilson bukan orang baru dalam kehidupan Lucas, mereka pernah saling mengenal saat masih duduk di bangku SMA. Kakek Lucas pun senang mengetahui cucunya sudah mengenal dengan seseorang yang dia ingin jodohkan. Namun, Sophie menegaskan sesuatu, “Kami hanya bersekolah di SMA yang sama. Tidak bisa dibilang berteman.”