Langsung ke konten utama

Mereguk Tips dan Trik ala Blogger Kondang

Blog adalah sesuatu yang sangat saya sukai sejak dulu, bahkan sejak saya belum tau bagaimana caranya bikin blog. Semenjak mengenal internet, saya sudah suka bin doyan blogwalking ke beberapa blog yang saya cari secara acak via google. Rasanya menarik saja membaca curahan hati dan isi pikiran sang pemilik blog.

Ketika mencoba terjun langsung bikin blog dan menuliskan tulisan-tulisan di blog saya pun menemukan keasyikan tersendiri. Jadiii… Senang banget waktu dapat buku ini. Buka-bukaan ala blogger kondang(an). Ingin mengintip tips dan triks tentang blog dari para blogger kawakan.


Zaman sekarang sudah banyak sekali blogger yang bisa menghasilkan uang dari blognya. Baik itu hasil dari ikutan kuis dan lomba atau dari mereview suatu produk. Dalam review suatu produk, buat saya pribadi saya memang lebih memilih blog untuk mengetahui kurang atau lebihnya suatu produk daripada iklan yang banyak tersebar, begitu pun dengan resep masakan, saya lebih memilih postingan resep dari blog bukan dari web majalah atau barang.


Lewat buku ini para blogger berbagi pengalamannya. Yang saya suka di sini adalah tidak seragamnya pembahasan yang dibahas, sehingga walaupun yang bercerita sama-sama blogger tapi masing-masing menuliskan hal yang berbeda. Sehingga kita bisa mendapatkan banyak informasi lewat satu buku.

Salah satu tulisan dari mbak Haya Aliya Zaki, kesenangan Mbak Haya Aliya Zaki pada dunia kuliner membuat beliau mendaftar jadi member OpenRice, sebuah situs asal Hongkong yang berisi informasi restoran di berbagai kota besar di dunia. Mbak Haya menyalurkan kesenangannya menulis tentang kuliner di sana dan hal itu kemudian membuat Mbak Haya menerima sebuah ‘surat cinta’ yang mengajak Mbak Haya untuk ikut dalam satu acara sebagai pembicara dengan bayaran yang wah. 

Dalam buku ini Mbak Haya membeberkan persiapannya untuk acara tersebut. Dan setelah membacanya saya juga bikin akun di OpenRice, walau kemudian bingung sendiri bagaimana menggunakannya. Hahahaa….

Bingung apa yang mau ditulis di blog? Samaa. Saya juga suka bingung. Dalam buku ini ada satu tulisan dari Susi Susindra dengan judul Mencari dan Menggali Ide untuk Ngeblog. Ternyata ide itu banyaaaak sekali di sekitar kita lho, Manteman. Tau nggak Mbak Susi ini punya blog opini di kompasiana, blog hobi dan minat di blogspot, trus ada blog berisi cerita keluarga, blog khusus tips wanita dan blog tentang informasi kota mbak Susi tinggal. Banyak bingit blognya. Apa Mbak Susi pernah kehabisan ide? Jawabannya Tidak. Wow wow wow… Saya terkagum-kagum sendiri. 

Saat Mbak Susi membeberkan apa saja yang bisa dijadikan ide buat ngeblog, saya pun bergumam sendiri, benar juga ya ternyata itu bisa jadi ide, itu juga, yang itu juga. Walau seringnya kalau saya terbentur sama si M. Malas. Ihiks

Iya sih banyak ide buat menulis tapi waktunya itu loh… Ada nggak yang berpikiran kayak gitu? Kalau ada yuk baca tulisan dengan judul Suka Duka Emak Blogger yang ditulis oleh Mak Lianny Hendrawati. Mak Lianny itu ibu rumah tangga dengan 3 anak tanpa ART tapi masih bisa ngeblog. Mak Lianny punya pengalaman di depan laptop mulu dan telur puyuh yang dia rebus berloncatan dari panci. Kenapa? Keasyikan di depan laptop jadi gosoooong. 

Ada juga si anak menulis di sebuah kertas yang ditemukan Mak Lianny yang isinya gini :

Aku sedih sekali hari ini… Mama di depan laptop terus…

Setelah beberapa kejadian itu akhirnya Mak Lianny menyusun jadwal buat menulis. Di buku itu dijabarkan lho jadwal menulis Mak Lianny agar seimbang antara menulis dan mengerjakan tugas sebagai ibu rumah tangga.

Selain 3 cerita di atas, masih banyak tulisan lain tentang blog dan ngeblog yang bisa kita reguk sampai tuntas di buku ini. 

Judul  : Buka-bukaan ala Blogger Kondang (an)
Penulis          : Abdul Cholik, dkk
Penyunting  : Aisha S. Maharani
Penerbit          : Sixmidad
Tahun Terbit  : 2014






Komentar

  1. Makasih reviewnya mak, jadi inget telur puyuh yang gosong hihihi *tutup muka pake panci :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi... Saya juga pernah Mak makanan gosong gara2 keasyikan di depan laptop :D

      Hapus
  2. Asyiikkk, syukurlah kalau buku ini banyak peminatnya, aku juga ikut nulis di buku ini mbak, yuk kita ngeblog

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak Sri. Saya juga udah baca tulisan Mbak Sri :D
      Mari kita jadi pembelajar yang tak pernah usai ya, Mbak ;)

      Hapus
  3. Jadi penasaran sama bukunya, tapi waktu ada GAnya malah lupa ikutan :)
    Ayo semangat ngeblog, pasti bermanfaat dan ada rejekinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah... Ada Mak Injul. Iya, Mak. Mau semangat ngeblog, tips dari Mak Injul di grup IRUTA Penulis bermanfaat sekali buat saya. Makasiih ya, Mak :-)

      Hapus
  4. Nah ini si M ini memang jadi masalah besar. Aku punya beberapa blog. Ada blog buku, blog perempuan, blog nulis, blog jualan, blog portofolio, blog campur aduk. Tapi semua banyak sarang laba-laba karena jarang ditengok. Gimana ini coba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Riniii... Saya juga suka kena si M, sekarang juga Malas nih. Ihiks.. Kalau curhat ke suami dia diam aja kalau saya bilang saya lagi malas. Katanya M itu nggak ada obatnya. Kalau mau nggak M, ya nggak usah M. Hehehe...

      Hapus
  5. Wah, harus baca tip nya mak lianny nih, sama persis kondisinya :D

    BalasHapus
  6. Terima kasih reviewnya mak. Senang rasanya ketika membaca ini. Maaf baru bisa ninggalin jejak. Waktu kemari pakai browser UC dan tak ada tombol komentarnya. beruntung bisa search di KEB.
    Rajin menulis ya mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga, Mbak Susi sudah mampir di sini. Juga buat tulisan di bukunya :D

      Hapus

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda

Postingan populer dari blog ini

Ketika Seorang Anak Punya Ibu Tiri dan Ibu Kandung

"Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja..." Itu lirik lagu kan ya? Lirik lagu yang sudah familiar di telinga kita. Sehingga anggapan tentang ibu tiri itu selalu jahat juga seperti sesuatu yang mutlak. Belum lagi banyak cerita-cerita rakyat yang berkisah tentang kejamnya ibu tiri. Sebut saja Bawang Merah Bawang Putih, atau kalau dari daratan eropa ada yang namanya Cinderella. Kisah-kisah tersebut juga mampir di telinga anak-anak zaman sekarang. Sama saja lah dengan anak-anak zaman saya dulu yang beranggapan ibu tiri itu kejam binti jahat. Maka sebuah novel anak yang berjudul Aku Sayang Bunda, mendobrak pemikiran-pemikiran tersebut. Terlebih dengan sasarannya yang ditujukan untuk anak-anak.

Ketika Anak Kecil Jadi Pengusaha

   Dalam membaca buku anak, saya lebih suka membaca buku anak yang ditulis orang dewasa. Walaupun ketika membacanya, kadang tercetus dalam benak saya, kalau si anak yang menjadi tokoh itu kadang terlalu dewasa melebihi usianya. Tapi, toh namanya anak-anak zaman sekarang ya, Bok. Saya aja sering takjub dengan celutukan adek sepupu saya yang berusia 5 tahun. Kadang celutukannya udah kayak orang gede aja.    Saat membaca Reisha Si Pengusaha Cilik saya juga beberapa kali merasa, ih, ini omongan Reisha kok nggak seperti anak kelas 1 SD. Tapi, ternyata keheranan itu tidak hanya terjadi pada saya. Mamanya Reisha aja suka takjub dengan kata-kata yang keluar dari mulut Reisha. Semisal nih waktu Reisha berkata : “Aku punya rival dagang, Ma.” Mama pun dengan ketakjubannya berujar dalam hati. Rival? Di mana pula bocah kecil itu mendengar kata tersebut? (Hal 50)    Ada penjelasan di narasi juga yang menurut saya sedikit terlalu dewasa untuk ukuran buku anak. Seperti ketika menjela...

Kalap Buku (Penimbun atau Pembaca?)

Akhir tahun kemarin saya meniatkan untuk tidak membeli buku dulu sampai bulan maret. Boro-boro sampai bulan maret, baru awal januari saja saya sudah beli 2 buku di Gramedia Balikpapan. Citra Rashmi dan Metropolis. Dann trus kesengsem dengan promo salah satu teman penulis saya kak Adya Pramudita yang menjual buku beliau dengan tawaran khusus free ongkir seluruh Indonesia. Wuiiih, saya nggak pengin dong melewatkan kesempatan itu. Apalagi beli di penulisnya langsung bisa dapat ttd. Akhirnya beli lah saya buku itu. Niatan buat puasa beli buku tinggal isapan jempol belaka. Tapi, saya masih berniat tuh untuk menahan beli buku. Tapi, pas minggu kemarin saya ke Balikpapan dan selalu menyempatkan mampir di Gramedia, pandangan saya langsung tertuju pada promo buku murah dengan embel-embel 'buku murah dari 5000 s/d 20000' dan 'buku murah dari 10000 s/d 50000'.