Langsung ke konten utama

Menanti Cinta - Adam Aksara



           Apakah harta bisa membuat kita melakukan apa saja? Dalam beberapa hal mungkin ya, tapi ada juga hal-hal yang tidak bisa kita beli dengan harta, termasuk mempertahankan orang yang kita cintai untuk terus berada di samping kita. Termasuk juga mimpi seseorang yang tidak bisa dibeli dengan harta. 
 
Hal itulah yang menjadi kesimpulan saya selepas membaca sebuah novel berjudul Menanti Cinta karya Adam Aksara. Sebuah novel yang saya dapatkan gratis bersama 99 orang lainnya. Karena novel ini diberikan gratis untuk 100 orang yang bersedia meresensi buku ini. Sebuah penawaran menarik tentunya untuk para pecinta buku :-)

Alex adalah seorang penyandang polio yang menyebabkan kakinya tidak bisa menopang tubuhnya, yang membuat dia harus berada di atas kursi roda dalam membantunya 'berjalan'. Saat kecil, ibunya menghadiahkan padanya seperangkat alat kimia sederhana untuk membuat sabun. Yang kemudian Alex jadi suka mengutak-atik zat-zat kimia, mempelajarinya dan kemudian melakukan percobaan demi percobaan hingga menghasilkan sabun pencuci dan pembersih yang lebih baik dari yang beredar di pasaran. Hal itulah yang menjadi cikal bakal perusahaan keluarganya yang kemudian membuat Alex menjadi kaya raya. 

Walau kaya raya dan berwajah tampan, tapi Alex seperti menutup hatinya untuk tiap wanita. Alex tak pernah merasa percaya diri bisa merebut hati seorang wanita dengan kondisinya yang tergantung pada kursi roda. Namun, hal aneh justru terjadi ketika dia melihat Claire, wanita yang terlihat rapuh dan tak berdaya itu memunculkan perasaan lelaki Alex untuk melindunginya. Maka Alex pun mengerahkan kedigdayaannya dalam membuat hidup Claire yang selalu bermuram durja akan menjadi baik-baik saja.

Saat Claire harus menahan dingin untuk menunggu waktu pulang di malam hari, Alex membuka perpustakaan lama agar Claire dapat menunggu di sana. Saat beasiswa Claire akan terputus, Alex mengusahakan beasiswa ada di tangan Claire. Ketika Claire bermasalah di tempat kerjanya, Alex pun turun tangan tanpa sepengetahuan Claire kalau kemudahan yang dia dapatkan adalah semua karena Alex.

Sampai kemudian saat Claire terusir dari rumahnya, Alex pun menawarkan pekerjaan di rumahnya. Hal yang membuat mereka akhirnya tinggal serumah dan kemudian menjadi dekat dan perasaan keduanya semakin berkembang. Namun, jika Alex bisa mengupayakan segala hal terkait kemudahan dalam hidup Claire, bisakah Alex juga membuat Claire tetap berada di sampingnya selamanya?

Kisah tentang orang kaya yang kemudian jatuh cinta pada orang miskin adalah kisah klasik yang banyak dijumpai sejak zaman dulu kala. Rata-rata kisah seperti itu memang disukai terlebih oleh para kaum wanita, yang mungkin mereka rada bermimpi ada seorang pangeran tampan yang membuat hidup mereka yang biasa-biasa saja menjadi berarti. Cerita seperti itu jugalah yang ada di novel ini. Seorang gadis yang menderita terus menerus, kemudian dijatuhcintai seorang pria kaya raya yang membantunya di tiap kesulitan yang ada.

Ada beberapa bagian yang tidak sejalan dengan apa yang saya yakini yang ada di novel ini, semisal tinggal satu atap dan saya juga sedikit protes dengan keputusan Claire yang terasa mencengangkan buat saya di hampir penghujung cerita. Saya juga dibuat tercengang dengan endingnya yang di luar dugaan saya. Saya sempat terhenti membaca novel ini tapi ketika kemudian membacanya kembali dari awal, saya bisa menyelesaikannya dengan tuntas dalam waktu yang lumayan singkat. Hal itu terjadi karena novel ini memang membawa rasa penasaran hingga ke bagian endingnya. 

Untuk sebuah terbitan indie, saya melihat novel Menanti Cinta dari segi cover dan cetakan sudah cukup bagus. Bisa bersaing dengan penerbit mayor. Jika ada beberapa teman-teman yang mengeluhkan ada halaman terlepas, Alhamdulillah novel di tangan saya tetap utuh dan tidak ada satu halaman pun yang terlepas.


Judul : Menanti Cinta
Penulis : Adam Aksara
Penata Letak : Ihwan Hariyanto
Desainer Sampul : Chandra AW
Tahun Terbit : 2014
Penerbit : Mozaik Indie Publisher
Tebal Buku : viii + 221 Halaman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Seorang Anak Punya Ibu Tiri dan Ibu Kandung

"Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja..." Itu lirik lagu kan ya? Lirik lagu yang sudah familiar di telinga kita. Sehingga anggapan tentang ibu tiri itu selalu jahat juga seperti sesuatu yang mutlak. Belum lagi banyak cerita-cerita rakyat yang berkisah tentang kejamnya ibu tiri. Sebut saja Bawang Merah Bawang Putih, atau kalau dari daratan eropa ada yang namanya Cinderella. Kisah-kisah tersebut juga mampir di telinga anak-anak zaman sekarang. Sama saja lah dengan anak-anak zaman saya dulu yang beranggapan ibu tiri itu kejam binti jahat. Maka sebuah novel anak yang berjudul Aku Sayang Bunda, mendobrak pemikiran-pemikiran tersebut. Terlebih dengan sasarannya yang ditujukan untuk anak-anak.

Ketika Anak Kecil Jadi Pengusaha

   Dalam membaca buku anak, saya lebih suka membaca buku anak yang ditulis orang dewasa. Walaupun ketika membacanya, kadang tercetus dalam benak saya, kalau si anak yang menjadi tokoh itu kadang terlalu dewasa melebihi usianya. Tapi, toh namanya anak-anak zaman sekarang ya, Bok. Saya aja sering takjub dengan celutukan adek sepupu saya yang berusia 5 tahun. Kadang celutukannya udah kayak orang gede aja.    Saat membaca Reisha Si Pengusaha Cilik saya juga beberapa kali merasa, ih, ini omongan Reisha kok nggak seperti anak kelas 1 SD. Tapi, ternyata keheranan itu tidak hanya terjadi pada saya. Mamanya Reisha aja suka takjub dengan kata-kata yang keluar dari mulut Reisha. Semisal nih waktu Reisha berkata : “Aku punya rival dagang, Ma.” Mama pun dengan ketakjubannya berujar dalam hati. Rival? Di mana pula bocah kecil itu mendengar kata tersebut? (Hal 50)    Ada penjelasan di narasi juga yang menurut saya sedikit terlalu dewasa untuk ukuran buku anak. Seperti ketika menjela...

Kalap Buku (Penimbun atau Pembaca?)

Akhir tahun kemarin saya meniatkan untuk tidak membeli buku dulu sampai bulan maret. Boro-boro sampai bulan maret, baru awal januari saja saya sudah beli 2 buku di Gramedia Balikpapan. Citra Rashmi dan Metropolis. Dann trus kesengsem dengan promo salah satu teman penulis saya kak Adya Pramudita yang menjual buku beliau dengan tawaran khusus free ongkir seluruh Indonesia. Wuiiih, saya nggak pengin dong melewatkan kesempatan itu. Apalagi beli di penulisnya langsung bisa dapat ttd. Akhirnya beli lah saya buku itu. Niatan buat puasa beli buku tinggal isapan jempol belaka. Tapi, saya masih berniat tuh untuk menahan beli buku. Tapi, pas minggu kemarin saya ke Balikpapan dan selalu menyempatkan mampir di Gramedia, pandangan saya langsung tertuju pada promo buku murah dengan embel-embel 'buku murah dari 5000 s/d 20000' dan 'buku murah dari 10000 s/d 50000'.