Kalau diibaratkan dalam dunia masak memasak, Orizuka adalah
salah satu koki favorit saya. Di manaaa… segala yang dia masak saya suka. Ada
beberapa yang suka pakai banget. Orizuka itu memenuhi selera saya akan sebuah karya.
Muehehe…
Ini buku lama Orizuka yang saya beli second. Hihihi…
Senaaaang banget waktu ada yang jual buku ini. Jadi ceritanya kemarin itu di FB
saya lihat ada yang jual serial Oppa And I komplit, saya sms dia dan bilang
minat mau beli. Trus dia tawarin lagi deh novel Orizuka yang lain. Langsung
cusss ke goodreads mendata karya Orizuka yang belum saya punya dan akhirnya
dapatlah novel ini. Yay!
Ini cerita tentang Leo, yang karena perceraian orangtuanya
dia harus pindah ke kampung halaman ibunya di Purwakarta. Leo ogah banget
pindah, tapi dia tidak punya pilihan lain. Sebagai anak laki-laki satu-satunya,
dia nggak mungkin ninggalin ibunya. Jadi deh dia ikut pindah, rela meninggalkan
kehidupan di Jakarta termasuk hobby-nya pada permainan baseball. Padahal dia
punya mimpi buat jadi atlet timnas baseball.
Namun, kehidupan Leo berubah saat dia ketemu sama satu teman
sekolahnya yang bernama Nana. Walau Nana lumpuh tapi tak mengurangi sedikit pun
perasaan suka Leo pada Nana. Kisah romansa dua anak manusia ini pun terus
bergulir sepanjang cerita.
Kalau dilihat ceritanya emang sinetron drama banget.
Tapiiii…. Ketika seorang Orizuka yang mengemasnya saya suka dan saya dapat
banget feelnya. Saya deg-degan dan blushing ketika Leo merayu Nana. Hahaha…
Jadi Leo bilang gini ke Nana waktu dia makan masakan Nana. “Na, aku pengin
makan masakan kamu tiap hari.”
Nah lho? Kalau cowok bilang gitu apa artinya coba? Nana
enggak buka warung makan lhooo… Bukan mau langganan catering kan, Leo? :p
Dan saya kemudian mikir, untung suami saya nggak pernah
bilang kayak gitu sama saya. Kalau bilang gitu… ckckck… Nggak bisa makan bebek
slamet kedoyanan saya itu dunk :p
Dan lagi-lagi Orizuka tidak membiarkan cerita yang dia racik
hanya sebagai cerita romansa saja. Di dalam cerita ini kita bisa belajar
beberapa hal. Tentang menghadapi dunia yang tak selamanya bersahabat dengan
kita. Tentang berbaik sangka akan ‘kejahatan’ orang lain yang dikemudian hari
kita ketahui malah melakukannya untuk kebaikan kita dan tentang melihat
kehilangan dari mereka yang meninggalkan bukan kita yang ditinggalkan.
Ini cerita sad ending… eh… tergantung kita menilainya dari
mana sih. Tapi teteup aja bikin air mata saya netes waktu baca endingnya.
Padahal enggak niat nangis tadinya. Emang nangis waktu baca novel pakai
diniatin? :p Eh.. maksudnya gini, ada kalanya saat saya baca novel saya
membiarkan diri saya hanyut dalam ceritanya, nangis, nangis deh loe. Tapi novel
ini saya bilang nggak usah nangis ya yanti… eh tetiba nangis aja :p
Judul : 17 Years of Love Song
Penulis
: Orizuka
Penyunting : KoeH
Penerbit : Puspa Storia, Grup Puspa Swara
Tebal
Buku : vi + 206 Halaman
ISBN
: 979-979-1481-82-3
Tahun
Terbit : 2008
***
Dan ini pertama kalinya saya ikutan posbar alias posting bareng BBI. Muehehehe.... Senaaaang :D
Komentar
Posting Komentar
Tulis Komentar Anda