Langsung ke konten utama

Mengintip Cerita Hidup Anak Korea

                Setelah belum berhasil mendapatkan novel anaknya Uni Dian Iskandar yang berjudul Gomawoyo, Chef! Akhirnya saya mendapatkan novel bertajuk k-novel ini. Tau dong K itu merujuk kepada apa? Yup. Korea. Karena latar tempat novel ini plus tokoh-tokohnya adalah Korea. Jika dulu saya pernah mendengar kalau untuk mengikat pembaca Indonesia dengan setting luar maka libatkanlah unsur Indonesia di dalamnya meski sedikit saja. Namun, hal itu tidak saya temui di novel ini karena itulah mungkin novel ini bertajuk K-novel.

                Judul novel anak ini adalah Bintang Jindo. Bercerita tentang Choi Hyo Ra dan kedua temannya Youra dan Eun He. Choi Hyo Ra digambarkan sebagai seorang gadis kecil yang baik hati, tidak sombong dan rajin menabung. Eh, beneran rajin menabung, lho. Hyo Ra punya tabungan berbentuk babi yang dia sebut Piggy Bank.  Dia hanya punya keinginan membahagiakan kedua orang tuanya. Hyo Ra tidak punya obsesi seperti Youra yang ingin menjadi artis dan suka sekali narsis dan eksis.


Eun Hee teman baik Hyo Ra adalah tipikal anak masa kini yang suka sekali berteman dengan internet. Sering menghabiskan waktu bersama membuat Hyo Ra tau kalau Eun Hee tidak terlalu menyukai Youra. Eun Hee dan Youra kerap berselisih pendapat untuk sebentar kemudian berbaikan lagi.

Suatu hari saat Hyo Ra dan Eun Hee bermain di tepi pantai, Hyo Ra tanpa sadar terseret arus laut dan nyaris tenggelam. Seseorang yang memegang kamera besar dan bagus menyelamatkan Hyo Ra. Seseorang itu kemudian memperkenalkan diri sebagai Yong Gun. Paman Yong Gun ternyata datang ke kampung nelayan tempat tinggal Hyo Ra untuk melakukan syuting sebuah film dan juga mengadakan audisi otomatis. Hal ini sangat membuat Youra yang punya obsesi jadi artis bersemangat tapi ternyata bukan Youra yang terpilih.

***

Ada beberapa hal yang menjadi catatan saya terhadap novel ini. Pertama, ketika pembuka novel ini menyebut tentang Jindo Yengdeung Festival, yaitu pesta laut terbelah Jindo, di mana lautan yang sebelumnya masih ditutupi air, secara tiba-tiba menjadi dua. Dalam sekejap, air laut surut. Dasarnya mongering dan terbelah, membentuk jalur daratan sementara. Jalan penghubung antara Pulau Jindo dan Pulau Modo (Halaman 13).

Saya penyuka drama Korea, dan tentang Jindo Yengdeung Festival ini baru pertama kali saya dengar. Tapi sukanya enggak maniak banget juga sih. Hehehe.... Sebagai umat muslim tentu saja pikiran kita akan teringat pada cerita Nabi Musa. Namun, laut terbelah dalam cerita Nabi Musa kan di Laut Merah, bukan di Korea (CMIIW). Tapiii… Cerita Nabi Musa ini saya rasa tidak hanya dikenal oleh umat Muslim saja. Dalam satu episode Doraemon, Doraemon punya alat seperti tongkat Nabi Musa lho.

Saking penasarannya saya dengan Jindo Yengdeung Festival itu sampai googling tentang hal tersebut dan ketemu link ini
Jindo Yengdeung Festival. Sumber : http://english.visitkorea.or.kr/enu/SI/SI_EN_3_1_1_1.jsp?cid=264282

Tak puas hanya membaca link di atas, saya sampai ngeyoutube juga tentang Jindo Yengdeung Festival. Hihihi… Sayangnya di novelnya penjelasan tentang Jindo Yengdeung Festival ini tidak terlalu dalam. Saya penasaran apa ada penjelasan ilmiah tentang fenomena alam tersebut.

 Yang menarik lagi di novel ini adalah karakter Eun Hee. Duh itu karakter jleb banget deh buat saya. Tentang Eun Hee yang lebih suka berada di depan computer ketimbang ngobrol atau belajar masak bareng neneknya. Heuheu…. Terima kasih Eun Hee, sudah menyentil saya lewat karaktermu.

Dan yang jauuuh lebih menarik perhatian saya adalah persahabatan 3 orang itu, Hyo Ra, Youra, dan Eun Hee. Youra dan Eun Hee yang kerap berselisih tapi sebentar kemudian berbaikan, juga Hyo Ra yang terkesan selalu tidak ingin berkonflik dengan keduanya. Apalagi saat impian yang begitu kita inginkan justru terwujud pada sahabat kita. Menarik disimak dari sisi seseorang yang mimpinya merasa direbut itu juga dari sisi sahabat yang ‘merebut’ mimpi sahabatnya. Merebutnya dalam tanda petik ya. Jadi bukan benar-benar merebut, tapi kesempatan itu terhampar nyata di hadapannya. Hal ini sering lho terjadi di dunia nyata. Bagaimana harus bersikap? Simak aja di bukunya ya bagaimana mereka menghadapi hal tersebut :D

Judul                           : Bintang Jindo
Penulis                         : Susanti Hara Jv
Ilustrasi Isi                  : Syarifah Tika
Ilustrasi Sampul          : JJ Wind
Penerbit                       : DAR! Mizan
Tebal Buku                  : 132 Halaman
Tahun Terbit                : Cetakan I, 2014


Komentar

  1. wah, sampai digugling hihi... saya juga suka drakor, tapi nggak segitunya sampai semua ditonton juga sih :D

    pingin ya bisa lihat sendiri festival ini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha.... Sampai saya nonton videonya di youtube mbak Melani. Penasaraaan... Iya, pengin lihat langsung deh :D
      Sama, Mbak. Saya juga yang ramai diperbincangkan aja yang ditonton drakornya :D

      Hapus

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda

Postingan populer dari blog ini

Novel yang Berkisah Tentang Poligami

Kebahagiaan dalam pernikahan adalah harapan setiap insan yang menikah. Mereka berharap pasangan dalam hidupnya adalah yang pertama dan terakhir serta hanya maut yang bisa memisahkan. Hal itu juga dialami oleh Arini. Arini yang menyenangi dunia dongeng selalu menganggap hidupnya pun akan berakhir bahagia seperti dongeng-dongeng yang selama ini ia ketahui. Happily Ever After. Semuanya semakin sempurna saat Arini menemukan sang pangeran yang membangun istana cinta bersamanya. Pras, adalah lelaki baik hati itu. Bersama Pras, Arini dikaruniai tiga anak-anak yang cerdas. Karier Arini sebagai penulis pun terus berjalan.

Membangun Kebiasaan demi Kehidupan yang Lebih Baik

Bagi sebagian manusia keahlian adalah bakat, tapi bagi sebagian yang lain keahlian adalah masalah latihan dan pengembangan. Menurut buku How to Master your Habits, keahlian adalah hasil pilihan, latihan dan pengulangan yang dibuat itu. Habits adalah segala sesuatu yang kita lakukan secara otomatis, bahkan kita melakukannya tanpa berpikir. Habits adalah suatu aktivitas yang dilakukan terus menerus sehingga menjadi bagian daripada seorang manusia. Dia adalah kebiasaan kita.  Mungkin kita pernah merasa heran (kita? Saya maksudnya :p) Kenapa mas-mas penjual nasi goring itu begitu lihat memasukkan bumbu demi bumbu hingga tersaji nasi goreng yang enak. Yang rasanya dari hari ke hari ya sama kayak gitu. Tidak berubah. Padahal dalam proses memasaknya yang saya lihat sepenuhnya, tak ada sedikitpun mas-mas penjual nasgor itu mencicipi hasil masakannya. Kok bisa rasanya pas? Dan sama dari hari ke hari? Itu karena memasak nasgor sudah menjadi kebiasaan. Sesuatu yang dilakukan berulan

In a Blue Moon - Ilana Tan

Membaca buku yang belum beredar di toko buku itu rasanya sesuatu. Apalagi bukunya banyak ditunggu para fans penulis tersebut. Ada sensasi rasa senang ketika melahapnya. Terima kasih buat ka Fitri Gita Cinta yang sudi meminjamkannya ;-) In a Blue Moon adalah karya terbaru dari Ilana Tan. Buku yang saya baca berstatus Contoh Cetakan dan Tidak untuk dijual. Seperti karya Ilana Tan sebelumnya, unsur romance yang kental tetap menjadi ciri khas Ilana Tan dalam karya teranyarnya ini. Lucas Ford harus menerima perjodohan yang dicetuskan oleh sang kakek. Ketika Lucas bertemu dengan tunangannya itu, Lucas kaget karena dia sudah mengenal gadis itu sebelumnya. Sophie Wilson bukan orang baru dalam kehidupan Lucas, mereka pernah saling mengenal saat masih duduk di bangku SMA. Kakek Lucas pun senang mengetahui cucunya sudah mengenal dengan seseorang yang dia ingin jodohkan. Namun, Sophie menegaskan sesuatu, “Kami hanya bersekolah di SMA yang sama. Tidak bisa dibilang berteman.”