Seseorang
yang patah hati memang cendrung ingin menjauh, membawa langkahnya pergi,
menelusuri hal-hal baru di tempat yang baru. Mungkin mereka berharap, dengan
melangkah ke tempat yang baru dan menemui hal-hal baru akan membuat pikiran
lama, kemarahan, kesedihan, luka, dan kecewa yang ada menjadi pergi diisi oleh
sesuatu yang baru.
Hal
itulah juga yang dilakukan Sekar, saat Tedi yang menjalin hubungan dengannya
selama 3 tahun justru menikah dengan wanita lain karena dijodohkan. Padahal
Sekar walau usianya masih tergolong muda (23 tahun) tidak pernah hanya ingin
bermain-main dalam sebuah hubungan. Dia ingin hubungan yang mengarah ke arah
yang lebih serius. Karena itulah dia merasa menyesal telah menjalin hubungan
yang sia-sia selama 3 tahun. Kejadian itu juga membuat Sekar menjadi benci
dengan yang namanya perjodohan.
Sekar
membawa langkahnya pergi ke Suzhuo, satu daerah di daratan Cina sana. Mengikuti
kegiatan bisnis ayahnya. Di sana, Sekar bertemu dengan seseorang yang mirip
dengan Kent Moran, aktor di film romantis yang pernah ditonton Sekar. Pria itu
mengajaknya berkenalan tapi tak digubris Sekar. Walaupun Sekar terpikat juga
dengan fisik lelaki tersebut, pertemuan itu berlalu begitu saja.
Sekembalinya
ke tanah air Sekar kembali disibukkan dengan urusan pendidikannya.
Perjuangannya menjadi seorang dokter gigi. Kehidupan ko-ass yang dijalani Sekar
membuat dia juga mengenal sosok Dokter Danny. Seorang dosen yang menaruh
perhatian lebih padanya, tapi tak terlalu berani untuk mendekati Sekar lebih
jauh. Persahabatan Sekar dengan Nining juga memberi warna dalam kehidupan
Sekar.
Kemudian ada warna yang
lebih tajam muncul dalam hidup Sekar. Saat sepupu jauhnya berlibur ke Bandung
dan Sekar dimandatkan menjadi guide buat sepupunya. Siapa sangka
ternyata sepupunya itu adalah seseorang yang pernah ditemui Sekar di Suzhou. Pria
yang mirip Kent Moran yang ternyata dijodohkan orangtuanya dengan Sekar.
Sekar
berontak. Tak terima dengan proses perjodohan. Bagaimana pun karena perjodohan
lah yang membuat hatinya patah ditinggalkan Tedi. Sekar pun berkata pada Tedi
bahwa sekarang bukan zamannya Siti Nurbaya. Seseorang bisa memilih sendiri
siapa yang akan menjadi teman hidup selamanya. Bukan dengan jalan dijodohkan
seperti tak laku saja. (Hal 142)
Pencarian
jodoh memang tema yang tidak pernah lapuk di makan zaman. Namun, selain tema
utama soal jodoh, novel ini juga dikemas dengan setting tempat dan setting
profesi yang memikat. Tiga kota yang menjadi setting dalam novel yaitu Bandung,
Suzhou dan Singapura dideskripsikan dengan sangat baik. Begitu pun setting
profesi seorang dokter gigi dan yang berjuang menjadi dokter gigi yang ada di
novel ini. Menambah wawasan pembacanya tentang kedokteran gigi. Hal itulah yang
juga diangkat dalam sebuah karya masin seorang penulis yang berdomisili di
Singapura ini Yudith Fabiola dalam novelnya yang berjudul Finding You.
Ada
beberapa hal menarik yang ada dalam novel ini yang menjadi catatan saya.
Pertama,
setting profesi dalam novel ini tergarap dengan sangat baik. Finding You tidak
hanya bercerita tentang si ini patah hati dan kemudian jatuh cinta dengan si
itu, tapi dipermanis dengan adanya cerita tentang kedokteran gigi. Sesuatu yang
akrab dengan penulisnya yang pernah mengecap pendidikan di FKG. Lewat novel ini
saya jadi menyerap beberapa informasi tentang kesehatan gigi.
Kedua,
sering saya mendapati tips dari para penulis senior yang mengatakan, mulailah
menulis dengan sesuatu yang akrab dengan kita. Hal itu rupanya juga dijalankan
oleh penulis novel ini. Selain tentang dunia dokter gigi yang saya sebut
pertama, setting tempat yang digunakan juga hal yang sepertinya akrab buat
penulisnya. Penulisnya berasal dari Bandung dan kemudian berdomisili di
Singapura. Hingga setting Bandung, Singapura dan Souzhuo bisa digambarkan
dengan baik oleh sang penulis. Setidaknya saya merasakan seperti berjalan-jalan
kembali di salah satu setting tempat yang diceritakan di mana saya pernah
mencicipi berjalan-jalan ke sana.
Ketiga,
akan lebih menarik jika unsur kebetulannya sedikit lebih dikurangi. Misal,
pertemuan Sekar dengan Adi di Bandara Changi yang saya merasa terlalu kebetulan
banget gitu loh.
Sebagai
novel debut dari penulisnya, saya sangat menikmati finding you. Walau sempat
juga ngerasa gregetan dengan salah satu tokohnya yang terasa mengulur-ulur
waktu dan menggantung si Sekar. Hahaha.... Untung ga diembat orang si Sekar :p
Masih
menunggu karya selanjutnya dari penulis ini. Ditunggu ya mbak Febiii....
Judul
Buku : Finding You
Penulis : Yudith Fabiola
Penulis : Yudith Fabiola
Penerbit
: PT. Bhuana Ilmu
Populer
Terbit
:
2013
Tebal
Buku : 235 halaman
ISBN : 978-602-249-261-0
ISBN : 978-602-249-261-0
Resensi ini juga pernah dimuat di sini : http://indoleader.com/index.php/resensi/2231-menanti-jodoh-dengan-menolak-perjodohan. Dimuat di blog dengan beberapa perubahan.
Penasaran baca nih karena setting Shuzaonya itu rasanya gak biasa ada di novel2 kita ya.
BalasHapusIya, Mbak. Settingnya Shuzou, mbak Febi pernah ke sana atau tinggal di sana kalau nggak salah :D
Hapus