Langsung ke konten utama

I For You (Cinta yang Selalu Menjagaku)

Waktu nonton The Heirs saya sempat ngebatin, e ya ampyuun, itu anak SMA segitu-gitunya punya masalah. Memperjuangkan cinta udah rada gimana gitu. Kayak antara hidup dan mati. Padahal masih anak SMA gitu, loh. Tapi tetap sih ceritanya menarik untuk diikuti.

Nah, seperti itulah perasaan saya ketika membaca I For You-nya Orizuka.




Konflik anak SMA yang rumit tapi tetap mengasyikkan untuk diikuti. Sebelum membaca I For You saya membaca 3 buku yang ketiganya susah sekali buat saya selesaikan untuk membacanya sampai tuntas, sampai sekarang jg belum tuntas. Saya pikir semangat saya buat baca buku lagi turun drastis. Tapi, kok saya bisa betah menyelesaikan karya Orizuka ini sampai tuntas tak bersisa hanya dalam 1 malam? Kesimpulan mudahnya sih karena karya Orizuka ini memenuhi selera saya banget  :-)


Saya suka sekali bagaimana Orizuka mengemas cerita yang awalnya terasa klise dan sederhana sekali, kemudian lambat laun menjadi rumit, dan kemudian menguraikan benang kerumitan itu satu per satu.

Princessa adalah seorang yang hidup layaknya seorang tuan puteri yang selalu dilindungi oleh benjamin alias Benji. Dalam 17 tahun kehidupan mereka, mereka selalu bersama-sama. Kaya raya, cantik dan tampan adalah ciri khas mereka yang membuat decak kagum orang-orang yang melihatnya. Cessa dan Benji menjalani pendidikan di rumah, orangtua mereka memanggil guru-guru terbaik untuk mengajari mereka. Sampai kemudian Cessa menginginkan untuk bersekolah di sekolah normal. Mencoba menjadi normal dan mengesampingkan kenyataan kalau dia adalah special.

Di sekolah, Cessa dan Benji selalu bersama-sama. Sampai pada satu tahun ajaran baru, Cessa dan Benji dipisahkan oleh wali kelas mereka. Tidak lagi di bangku berdekatan, tidak lagi satu kelompok melulu di setiap tugas. Di saat itulah Cessa mengenal Surya yang kesan pertama didapat Surya adalah Cessa itu mengesalkan karena sangat terus terang menyebut Surya orang miskin. Begitulah sifat Cessa, dia terlalu polos dan suka berterus terang tanpa menimbang perasaan lawan bicaranya yang membuat Surya sebal banget sama Cessa.

Peristiwa demi peristiwa kemudian malah menggiring mereka jadi dekat. Cessa jatuh cinta pada Surya, sementara Surya juga tak mampu menolak pesona tuan puteri itu. Walaupun, mereka teramat berbeda. Surya yang cerdas dan suka belajar tapi tidak berpunya dari segi kehartaan dengan Cessa yang cantik bak tuan puteri dan kaya raya.

Tapi, bukan itu masalah yang menghadang hubungan mereka. Ada Benji yang tidak bisa lepas dari sisi Cessa walaupun status Cessa adalah pacar Surya. Sementara Benji juga memulai hubungan dengan Bulan, adik Surya seorang pemanah yang telah memanah hatinya. Namun, perasaannya terhadap Bulan, juga tak serta merta membuat Benji bisa berpisah dengan Cessa. Ada hal yang tidak bisa dilakukan Surya dan hanya bisa dilakukan Cessa. Dan ada tanggung jawab yang membuat Benji harus selalu ada untuk Cessa.

Sampai pada satu titik, perasaan empat manusia itu : Cessa, Benji, Surya dan Bulan menyakiti diri mereka masing-masing. Saya ikutan mewek menyelami perasaan mereka berempat. Wkwkwk...

Ini karya ke 4 Orizuka yang saya baca, dan saya selalu suka bagaimana Orizuka mengemas konflik yang berbeda di karya satu dengan yang lainnya. Idenya nggak monoton. Walaupun kalau dipikir tetap ada kesamaan antara karya satu dengan yang lain, tapi selalu dikemas dengan menarik.

Hal yang sama yang sepertinya ditekankan oleh Kak Orizuka adalah bahwa kesalahan orang lain terhadap diri kita bukan 100% murni kesalahan orang itu pada kita. Kalau kita lebih jernih untuk melihat dari sisi yang berbeda, bisa jadi kita punya cukup andil kesalahan orang lain itu terjadi. Semisal saat Surya kehilangan beasiswanya. Surya menyalahkan Cessa yang hadir dalam hidupnya dan kemudian mengacaukan konsentrasi belajarnya. Padahal itu juga salah Surya yang membiarkan Cessa masuk lebih jauh dalam kehidupannya. Tidak menolak kehadiran Cessa dari awal.

Pentingnya peran keluarga juga hal yang ditekankan Orizuka dalam karya-karyanya. Juga semangat move on dan semangat untuk mengisi masa remaja dengan lebih baik. Saya menilai kalau Orizuka merupakan angin segar buat dunia literasi Indonesia terutama untuk segmen remaja. Maju terus buat Orizuka. Saya selalu menunggu karya-karyanya.

Dan untuk I For You ini, 5 bintang dari saya. Sebenarnya 4 aja sih tapi saya terlampau sukaaaaa sekali dengan endingnya. Yang membuat saya bisa tidur nyenyak karena endingnya melegakan dan menyenangkan. Suka!

Judul  : I for You
Penulis : Orizuka
Editor : eNHa & Gita Romadhana
Proofreader : Alit Tisna Palupi
Tahun Terbit : 2012
Penerbit : Gagas Media
Tebal Buku : iv + 380 halaman

Komentar

  1. wah wahh jadi penasaraaann, pinjemm donggg novelnyaa wkwkwkwk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siniiii, Mbak. Saya pinjamin. Tapi datangin ke sini. Hehehe....

      Hapus
  2. ya tulisan orizuka banyak berkisah ttg pentingnya keluarga ya ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Semua yang saya baca (baru 5 sih) selalu menempatkan keluarga pada posisi penting kehidupan remaja :-)

      Hapus
  3. saya juga nonton the heirs loh, xixixi..krn awalnya ikutan nonton anak ABG saya... ehhh jadi suka :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... Drama Korea emang gitu ya, Mbak. Kalau udah diikutin jadi suka. xixixi...

      Hapus
  4. Toss, saya juga penggemar Orizuka dan novel ini memang salah satu favorit saya :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda

Postingan populer dari blog ini

Novel yang Berkisah Tentang Poligami

Kebahagiaan dalam pernikahan adalah harapan setiap insan yang menikah. Mereka berharap pasangan dalam hidupnya adalah yang pertama dan terakhir serta hanya maut yang bisa memisahkan. Hal itu juga dialami oleh Arini. Arini yang menyenangi dunia dongeng selalu menganggap hidupnya pun akan berakhir bahagia seperti dongeng-dongeng yang selama ini ia ketahui. Happily Ever After. Semuanya semakin sempurna saat Arini menemukan sang pangeran yang membangun istana cinta bersamanya. Pras, adalah lelaki baik hati itu. Bersama Pras, Arini dikaruniai tiga anak-anak yang cerdas. Karier Arini sebagai penulis pun terus berjalan.

Membangun Kebiasaan demi Kehidupan yang Lebih Baik

Bagi sebagian manusia keahlian adalah bakat, tapi bagi sebagian yang lain keahlian adalah masalah latihan dan pengembangan. Menurut buku How to Master your Habits, keahlian adalah hasil pilihan, latihan dan pengulangan yang dibuat itu. Habits adalah segala sesuatu yang kita lakukan secara otomatis, bahkan kita melakukannya tanpa berpikir. Habits adalah suatu aktivitas yang dilakukan terus menerus sehingga menjadi bagian daripada seorang manusia. Dia adalah kebiasaan kita.  Mungkin kita pernah merasa heran (kita? Saya maksudnya :p) Kenapa mas-mas penjual nasi goring itu begitu lihat memasukkan bumbu demi bumbu hingga tersaji nasi goreng yang enak. Yang rasanya dari hari ke hari ya sama kayak gitu. Tidak berubah. Padahal dalam proses memasaknya yang saya lihat sepenuhnya, tak ada sedikitpun mas-mas penjual nasgor itu mencicipi hasil masakannya. Kok bisa rasanya pas? Dan sama dari hari ke hari? Itu karena memasak nasgor sudah menjadi kebiasaan. Sesuatu yang dilakukan berulan

In a Blue Moon - Ilana Tan

Membaca buku yang belum beredar di toko buku itu rasanya sesuatu. Apalagi bukunya banyak ditunggu para fans penulis tersebut. Ada sensasi rasa senang ketika melahapnya. Terima kasih buat ka Fitri Gita Cinta yang sudi meminjamkannya ;-) In a Blue Moon adalah karya terbaru dari Ilana Tan. Buku yang saya baca berstatus Contoh Cetakan dan Tidak untuk dijual. Seperti karya Ilana Tan sebelumnya, unsur romance yang kental tetap menjadi ciri khas Ilana Tan dalam karya teranyarnya ini. Lucas Ford harus menerima perjodohan yang dicetuskan oleh sang kakek. Ketika Lucas bertemu dengan tunangannya itu, Lucas kaget karena dia sudah mengenal gadis itu sebelumnya. Sophie Wilson bukan orang baru dalam kehidupan Lucas, mereka pernah saling mengenal saat masih duduk di bangku SMA. Kakek Lucas pun senang mengetahui cucunya sudah mengenal dengan seseorang yang dia ingin jodohkan. Namun, Sophie menegaskan sesuatu, “Kami hanya bersekolah di SMA yang sama. Tidak bisa dibilang berteman.”