Salah satu yang menjadi ciri khas Orizuka kalau saya perhatikan dari membaca 5 karyanya adalah sosok pangeran dalam tokoh cowoknya. Yang biasanya digambarkan dengan tampan-tampan, sebagian ada yang kaya, sebagian ada yang cerdas. Sementara tokoh ceweknya cendrung adalah cewek yang biasa-biasa saja. Tidak cantik, tidak kaya, dan juga tidak terlalu pintar. Kalaupun cantik selalu ada tapinya. Seperti Cessa di I for U yang bak tuan puteri tapi digambarkan polosss banget dan agak tulalit.
Seperti dalam After School Club, bercerita tentang Putra yang bak pangeran, kaya dan tampan. Sementara Cleo digambarkan sebagai cewek yang dodol abis, tidak ada keterangan juga kalau Cleo itu cantik. Putra harus masuk ke kelas After School karena dia mendapatkan angka merah di 3 ulangan berturut-turut. Kelas After School sesuai namanya adalah kelas yang ada setelah sekolah berakhir dan diperuntukkan buat mereka yang punya nilai rendah untuk mengikuti kelas itu.
Di kelas After School ada penghuni inti yang terdiri dari Cleo, si ketua kelas. Zia yang suka dandan, Mario, Ruby dan Panca. Kedodolan adalah ciri khas dari mereka itu. Yang bikin Putra tidak betah dan ingin segera angkat kaki dari kelas tersebut.
Tapi ya, memang dapat ditebak jalan ceritanya. Pada akhirnya, Putra merasa betah di kelas itu karena dia menemukan persahabatan yang tulus di sana. Di balik kedodolan teman-temannya di kelas itu.
Penghuni kelas tersebut juga mendukung penuh usaha Cleo yang ingin pedekate dengan Putra. Padahal ada seorang gadis cantik bernama Rachel yang selalu menempel di sisi Putra.
Walau kalau sekilas membaca sinopsis yang saya beberkan di atas kesannya ceritanya udah lumrah terjadi, dapat ditebak dan ya agak2 klise gitu ya. Tapi, di tangan seorang Orizuka jadinya ceritanya ciamik. Dodolnya itu loooh, enggak kuku... Hahaha...
Tapi, tetap deh, Orizuka selalu ingin memberikan sentuhan dalam ceritanya, agar cerita yang berjalan tetap punya sesuatu. Di after school club ini Orizuka juga mengetengahkan cerita tentang persahabatan dan impian yang harusnya dimiliki oleh para remaja. Jika dalam I for U saya merasa betapa beratnya kehidupan anak SMA di novel itu, maka di After School Club ini saya ngerasa begitulah kehidupan SMA yang saya jalani dulu. Nggak ada beban dan semuanya terasa fun walau tetap harus memikirkan masa depan :-)
Seperti dalam After School Club, bercerita tentang Putra yang bak pangeran, kaya dan tampan. Sementara Cleo digambarkan sebagai cewek yang dodol abis, tidak ada keterangan juga kalau Cleo itu cantik. Putra harus masuk ke kelas After School karena dia mendapatkan angka merah di 3 ulangan berturut-turut. Kelas After School sesuai namanya adalah kelas yang ada setelah sekolah berakhir dan diperuntukkan buat mereka yang punya nilai rendah untuk mengikuti kelas itu.
Di kelas After School ada penghuni inti yang terdiri dari Cleo, si ketua kelas. Zia yang suka dandan, Mario, Ruby dan Panca. Kedodolan adalah ciri khas dari mereka itu. Yang bikin Putra tidak betah dan ingin segera angkat kaki dari kelas tersebut.
Tapi ya, memang dapat ditebak jalan ceritanya. Pada akhirnya, Putra merasa betah di kelas itu karena dia menemukan persahabatan yang tulus di sana. Di balik kedodolan teman-temannya di kelas itu.
Penghuni kelas tersebut juga mendukung penuh usaha Cleo yang ingin pedekate dengan Putra. Padahal ada seorang gadis cantik bernama Rachel yang selalu menempel di sisi Putra.
Walau kalau sekilas membaca sinopsis yang saya beberkan di atas kesannya ceritanya udah lumrah terjadi, dapat ditebak dan ya agak2 klise gitu ya. Tapi, di tangan seorang Orizuka jadinya ceritanya ciamik. Dodolnya itu loooh, enggak kuku... Hahaha...
Tapi, tetap deh, Orizuka selalu ingin memberikan sentuhan dalam ceritanya, agar cerita yang berjalan tetap punya sesuatu. Di after school club ini Orizuka juga mengetengahkan cerita tentang persahabatan dan impian yang harusnya dimiliki oleh para remaja. Jika dalam I for U saya merasa betapa beratnya kehidupan anak SMA di novel itu, maka di After School Club ini saya ngerasa begitulah kehidupan SMA yang saya jalani dulu. Nggak ada beban dan semuanya terasa fun walau tetap harus memikirkan masa depan :-)
Judul : After School Club
Penulis : Orizuka
Penyunting : Dila Maretihaq Sari
Penerbit : Bentang Belia (PT. Bentang Pustaka)
Tahun Terbit : 2012
Tebal Buku : viii + 244 Halaman
Orizuka ini orang Indonesia ya Mba? Muaap ga update buku-buku Indonesia populer (yang luar juga kagak sih). Hahahaha..
BalasHapusHahaha... Iya, Mas Dani. Orang Indonesia asli, muslimah. Pakai jilbab :-)
HapusBanyakan menulis novel remaja dia :D
orizuka emang cakep.. meremaja tapi tetep ada sentuhan kebaikan. pesan yg tdk menggurii ya buat remaja :)
BalasHapusSetujuuu. Saya jadi garuk tembok mau bikin karya kayak Orizuka tapi belum bisa. Hihihi....
Hapus